PENGENALAN DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) DEBIAN SERVER 8.2
Setelah
saya mempelajari mikrotik, saya akan memberikan materi tentang DHCP.
DHCP sendiri merupakan protokol yang biasa dipakai untuk sistem
pengalamatan pada mikrotik. DHCP
(Dynamic Host
Configuration Protocol)
adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server
yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat
IP dalam satu jarin
Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan
alamat IP kepada semua komputer
secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua
komputer yang
tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat
IP secara otomatis dari
server DHCP. Selain alamat
IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti
default gateway dan DNS
server.
Cara Kerja
Karena
DHCP merupakan sebuah protokol yang menggunakan arsitektur
client/server,
maka dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakni DHCP Server
dan DHCP Client.
-
DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat "menyewakan" alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows NT Server, Windows 2000 Server Windows NT Server, atau GNU/Linux memiliki layanan seperti ini.
-
DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server. Sebagian besar sistem operasi klien jaringan (Windows NT Workstation, Windows 2000 Profesional, Windows XP, Windows Vista, Windows 7, Windows 7 atau GNU/Linux) memiliki perangkat lunak seperti ini.
DHCP
server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk
didistribusikan kepada klien, yang disebut sebagai DHCP Pool. Setiap
klien kemudian akan menyewa alamat IP dari DHCP Pool ini untuk waktu
yang ditentukan oleh DHCP, biasanya hingga beberapa hari. Manakala
waktu penyewaan alamat IP tersebut habis masanya, klien akan meminta
kepada server untuk memberikan alamat IP yang baru atau
memperpanjangnya.
DHCP
Client akan mencoba untuk mendapatkan "penyewaan" alamat IP
dari sebuah DHCP server dalam proses empat langkah berikut:
-
DHCPDISCOVER: DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast untuk mencari DHCP Server yang aktif.
-
DHCPOFFER: Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client, DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.
-
DHCPREQUEST: Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan.
-
DHCPACK: DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan mengirimkan paket acknowledgement. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat (dan konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada klien, dan memperbarui basis data database miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses binding dengan tumpukan protokol TCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, klien pun dapat memulai komunikasi jaringan.
Empat
tahap di atas hanya berlaku bagi klien yang belum memiliki alamat.
Untuk klien yang sebelumnya pernah meminta alamat kepada DHCP server
yang sama, hanya tahap 3 dan tahap 4 yang dilakukan, yakni tahap
pembaruan alamat (address renewal), yang jelas lebih cepat prosesnya.
Berbeda
dengan sistem DNS yang terdistribusi, DHCP bersifat stand-alone,
sehingga jika dalam sebuah jaringan terdapat beberapa DHCP server,
basis data alamat IP dalam sebuah DHCP Server tidak akan direplikasi
ke DHCP server lainnya. Hal ini dapat menjadi masalah jika
konfigurasi antara dua DHCP server tersebut berbenturan, karena IP
protokol tidak mengizinkan
dua host memiliki alamat yang sama.
Selain
dapat menyediakan alamat dinamis kepada klien, DHCP Server juga dapat
menetapkan sebuah alamat statik kepada klien, sehingga alamat klien
akan tetap dari waktu ke waktu.
Catatan:
DHCP server harus memiliki alamat IP yang statis.
DHCP Scope
DHCP
Scope adalah alamat-alamat IP yang dapat disewakan kepada DHCP
client. Ini juga dapat dikonfigurasikan oleh seorang adminstrator
dengan menggunakan peralatan konfigurasi DHCP server. Biasanya,
sebuah alamat IP disewakan dalam jangka waktu tertentu, yang disebut
sebagai DHCP Lease, yang umumnya bernilai tiga hari. Informasi
mengenai DHCP Scope dan alamat IP yang telah disewakan kemudian
disimpan di dalam basis data DHCP dalam DHCP server. Nilai
alamat-alamat IP yang dapat disewakan harus diambil dari DHCP Pool
yang tersedia yang dialokasikan dalam jaringan. Kesalahan yang sering
terjadi dalam konfigurasi DHCP Server adalah kesalahan dalam
konfigurasi DHCP Scope.
DHCP Lease
DHCP
Lease adalah batas waktu penyewaan alamat IP yang diberikan kepada
DHCP client oleh DHCP Server. Umumnya, hal ini dapat dikonfigurasikan
sedemikian rupa oleh seorang administrator dengan menggunakan
beberapa peralatan konfigurasi (dalam Windows NT Server dapat
menggunakan DHCP Manager atau dalam Windows 2000 ke atas dapat
menggunakan Microsoft Managment Control (MMC). DHCP Lease juga sering
disebut sebagai Reservation.
DHCP Options
DHCP
Options adalah tambahan pengaturan alamat IP yang diberikan oleh DHCP
ke DHCP client. Ketika sebuah klien meminta alamat IP kepada server,
server akan memberikan paling tidak sebuah alamat IP dan alamat
subnet jaringan. DHCP server juga dapat dikonfigurasikan sedemikian
rupa agar memberikan tambahan informasi kepada klien, yang tentunya
dapat dilakukan oleh seorang administrator. DHCP Options ini dapat
diaplikasikan kepada semua klien, DHCP Scope tertentu, atau kepada
sebuah host tertentu dalam jaringan.
Sekian artikel dari saya, semoga bermanfaat.
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Protokol_Konfigurasi_Hos_Dinamik
Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon